Kapasitor
Kapasitor adalah sebuah
benda yang dapat menyimpan muatan listrik. Benda ini terdiri dari dua
pelat konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak
sampai bersentuhan. Benda ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat
menyalurkannya kembali, kegunaannya dapat kamu temukan seperti pada
lampu flash pada camera, juga banyak dipakai pada papan sirkuit elektrik
pada komputer yang kamu pakai maupun pada berbagai peralatan
elektronik.
Kapasitor [C] gambaran sederhananya terdiri dari dua keping sejajar
yang memiliki luasan [A] dan dipisahkan dengan jarak yang sempit sejauh
[d]. Seringkali kedua keping tersebut digulung menjadi silinder dengan
sebuah insulator atau kertas sebagai pemisah kedua keping. Pada gambar
rangkaian listrik, simbolnya dinotasikan dengan:

[Simbol]
Berbagai tipe kapasitor, (kiri) keping sejajar, (tengah) silindris,
(kanan) gambar beberapa contoh asli yang digunakan pada peralatan
elektronik.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]
Perlu kamu ketahui bahwa walaupun memiliki fungsi yang hampir sama,
namun baterai berbeda dengan kapasitor. Kapasitor berfungsi hanya
sebagai penyimpan muatan listrik sementara, sedangkan baterai selain
juga dapat menyimpan muatan listrik, baterai juga merupakan salah satu
sumber tegangan listrik. Karena baterai perbedaan itu, baterai juga
memiliki simbol yang berbeda pada rangkaian listrik. Simbol baterai
dinotasikan dengan:

[Simbol baterai]
Contoh penggunaan kedua simbol tersebut pada rangkaian listrik:

Kamu dapat mencari nilai kapasitas atau kapasitansi suatu kapasitor,
yakni jumlah muatan listrik yang tersimpan. Untuk bentuk paling umum
yaitu keping sejajar, persamaan kapasitansi dinotasikan dengan:
Dimana:
C = kapasitansi (F, Farad) (1 Farad = 1 Coulomb/Volt)
Q = muatan listrik (Coulomb)
V = beda potensial (Volt)
Nilai kapasitansi tidak selalu bergantung pada nilai

dan

.
Besar nilai kapasitansi bergantung pada ukuran, bentuk dan posisi kedua
keping serta jenis material pemisahnya (insulator). Nilai usaha dapat
berupa positif atau negatif tergantung arah
gaya terhadap perpindahannya. Untuk jenis keping sejajar dimana keping sejajar
memiliki luasan [A] dan dipisahkan dengan jarak [d], dapat dinotasikan dengan rumus:
Dimana:
A = luasan penampang keping (m
2)
d = jarak antar keping (m)

= permitivitas bahan penyekat (

)
Jika antara kedua keping hanya ada udara atau vakum (tidak terdapat bahan penyekat), maka nilai permitivitasnya dipakai

.
Muatan sebelum disisipkan bahan penyekat (

) sama dengan muatan setelah disisipkan bahan penyekat (

), sesuai prinsip bahwa muatan bersifat kekal. Beda potensialnya dinotasikan dengan rumus:
Kapasitor menyimpan
energi dalam bentuk medan listrik. Besar energi [W] yang tersimpan pada dapat dicari menggunakan rumus:
Dimana:
W = jumlah energi yang tersimpan dalam kapasitor (Joule)
Rangkaian Kapasitor
Dua kapasitor atau lebih dapat disusun secara seri maupun paralel
dalam satu rangkaian listrik. Rangkaian seri memiliki sifat-sifat yang
berbeda dengan rangkaian paralel. Berikut diberikan tabel sifat-sifatnya
pada rangkaian seri dan paralel.
Contoh Soal

Tiga
kapasitor identik, dengan kapasitas 3 µF masing-masing, dihubungkan
dengan sumber tegangan 12 V dalam suatu rangkaian seperti pada gambar di
samping. Beda potensial antara titik Y dan Z adalah …. (
Fisika Simak UI 2013)
(A) 9 V
(B) 8 V
(C) 4 V
(D) 3 V
(E) nol
SOLUSI:
Untuk bentuk kombinasi, kapasitansi ekivalen merupakan nilai gabungan
antara beberapa kapasitor yang disusun seri ataupun paralel atau biasa
kita kenal dengan total kapasitansi. Dari soal diatas, pertama-tama kita
tentukan kapasitansi ekivalen atau total kapasitansinya dahulu.

Muatan pada masing-masing keping kapasitor ekivalen (total) pada soal diatas adalah:
Ini adalah besar muatan pada masing-masing keping semula.

Beda potensial antara titik Y dan Z yakni pada C3 adalah:

Jawaban: B
Kontributor: Ibadurrahman, S.T.
Mahasiswa S2 Teknik Mesin FTUI
sumber : http://www.studiobelajar.com/kapasitor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar